Berbagai macam masyarakat di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, banyak yang belajar di Yogyakarta. Tidak salah, jika Yogyakarta mendapat julukan kota pendidikan di Indonesia. Yogyakarta merupakan salah satu tempat yang dapat memotivasi orang untuk menjadi kreatif. Salah satunya adalah limbah dari kayu jati yang menjadi motivasi pembuatan permainan edukasi.
Dalam bahasa Indonesia, puzzle dikenal sebagai "Teka-Teki". Berikut puzzle yang akan dibahas adalah sebuah mainan yang memiliki beberapa bentuk (kotak, kubus, dll). Puzzle ini adalah mainan yang mengasah ketrampilan dan kecerdasan yang telah diproduksi di Yogyakarta. Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan kerajinan keramiknya, tetapi juga puzzle kayu yang telah dihasilkan oleh Kajeng Handicraft Yogyakarta.
Mandar Utomo sebagai pemilik Kajeng Handycraft mengatakan bahwa ketika Kajeng Handicraft muncul tahun 1994, beliau tidak menghasilkan puzzle, tetapi patung tradisional. Kemudian, beliau berpikir patung itu bukan hal yang edukatif sehingga beliau memutuskan untuk menghasilkan hal lain. Setelah menyelesaikan pendidikannya di bidang hukum, Mandar Utomo membuat puzzle bagi anak-anaknya, karena beliau melihat bahwa ada banyak mainan yang tidak mendidik untuk anak-anaknya. Kemudian, dia berpikir jika anak-anaknya mendapatkan mainan separti itu, anak-anak lain harus punya juga. Oleh karena itu dia memutuskan untuk membuat puzzle ini pada tahun 1995.
Mengapa diberi nama Kajeng? Kajeng dalam bahasa Jawa berarti kayu, atau bisa juga berarti karep yang dalam bahasa Indonesia berarti keinginan. Kajeng yaitu sebuah keinginan untuk menjadikan limbah kayu jati tidak hanya sekedar limbah, tetapi menjadi barang yang mempunyai nilai seni yang sangat berharga, mendidik, menghibur dan yang pasti dapat diterima masyarkat luas. Menurut Pak Mandar, puzzle adalah sebuah permainan menyenangkan, yang dapat melatih pertumbuhan anak-anak, kecerdasan dan kreativitas. Puzzle ini tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga kepentingan banyak orang dewasa.
Tujuan Pak Mandar membuat mainan ini tidak hanya untuk mencari keuntungan, tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran. Dalam pemasaran mainan ini, Pak Mandar dibantu oleh istrinya. Dalam hal ini, Pak Mandar mengalami kesulitan dalam memasarkan mainan ini di dalam negeri. Sehingga, banyak hasil produksi ini yang dipasarkan ke luar negeri, seperti Eropa.
Mainan ini terbuat dari limbah kayu jati. Kayu ini didapatkan dari tempat pembuatan sofa atau kursi kayu jati. Kemudian kayu tersebut dibikin pola. Setelah itu dipotong sesuai pola yang diinginkan, dirangkai, dan terakhir difinishing menggunakan wax. Dan jenis puzzle yang paling sulit diproduksi adalah puzzle yang paling banyak potongannya atau bagian-bagiannya. Sekarang sudah ada 160 jenis puzzle yang diproduksi.
Untuk merancang puzzle, Kajeng sekarang mempunyai tim desain yang lulus dari lembaga Seni Indonesia di departemen kayu. Selain itu, inspirasi desain telah diperoleh dari variasi desain puzzle dari negara lain yang Negara tujuan ekspor permainan edukasi ini. Setiap bulan, puzzle ini diproduksi lebih dari 50.000 buah. Menurut Pak Mandar, pada awal produksinya, puzzle kayu tidak menari masyarakat setempat. Oleh karena itu produk ini dikirim ke Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Tapi dalam 3-4 tahun terakhir ini, puzzle ini mulai mendapatkan perhatian dari pasar lokal Indonesia. Sekarang, mainan edukatif ini dibutuhkan di banyak sekolah dan perkantoran. Puzzle ini dapat digunakan sebagai tes IQ juga.
Itulah puzzle dari kayu khas Yogyakarta. Menurut saya, mainan ini sangat mengasah otak kita. Selain itu, juga melatih kesabaran kita dan membuat kita menjadi penasaran. Kenapa penasaran? Jika kita belum dapat menyelesaikan memainkan puzzle ini, kita pasti penasaran dan terus mencobanya sampai selesai. Di Indonesia, puzzle ini dipasarkan ke Jakarta, Bali, Lombok dan Yogyakarta. Di Yogyakarta, kita dapat membeli puzzle ini di Malioboro, Mirota Batik, atau langsung di tempat produksi puzzle ini di Kajeng Handicraft Jalan Bantul Km.5 Bantul Yogyakarta Telp.0274-380327 dan Jalan Bantul Km.9 Cepit Bantul Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar